Laporan Hasil Kunjungan Industri Di TVRI JOGJAKARTA.
Kelas : XI TKJ
SMK SATYA BHAKTI ILMU GROBOGAN.
Asalamualaikum.wr.wb
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan kunjungan industry ke stasiun televisi TVRI JOGJA pada tanggal 17 februari 2015. Laporan ini ditulis guna memenuhi sebagian syarat dari kunjungan industri. Saya menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari
kata sempurna. Namun Saya berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua
yang membaca karya tulis ini.
Grobogan, 17 Februari
2016
Sejarah TVRI
JOGJA
TVRI Stasiun D.I Yogyakarta merupakan TVRI stasiun daerah pertama
kali yang berdiri di tanah air, yakni tahun 1965.Pertama berdiri di Yogyakarta berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, tepatnya saat TVRI
Stasiun D.I. Yogyakarta dipimpin oleh Kepala Stasiun yang pertama yakni IR.Dewabrata .Konon, untuk mendirikan Menara Pemancar, dibangun dari bahan bambu. Selanjutnya, di tahun 1970 menara pemancar TVRI Stasiun D.I.
Yogyakarta menempati lokasi baru di JalanMagelang Km. 4,5 Yogyakarta, seluas 4 hektar,
sampai dengan saat ini.
Siaran perdana TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta pada tanggal 17 Agustus 1965 adalah menyiarkan acara pidato peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-20 oleh Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri
Paduka Paku Alam VIII.
Pada awalnya TVRI
Stasiun D.I.
Yogyakarta mengudara tiga kali dalam satu minggu yang masing – masing berdurasi dua jam. Pada saat itu jangkauan siaran masih terbatas pada area yang dapat dijangkau pemancar VHF berkekuatan 10 KWatt, begitu pula
format siarannya masih hitam putih. Namun pada tahun 1973, TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta telah mulai melakukan siaran setiap hari. Siaran produksi local TVRI
Stasiun D.I. Yogyakarta tiap harinya mencapai 2,5 hingga 3 jam, setelah dikumulasikan dengan penyiaranterpadudari TVRI Pusat Jakarta.
Karena factor topo grafis berupa pegunungan di daerah Gunung Kidul maupun di Kulonprogo, sebelum tahun 2009 terdapat beberapa daerah yang belum dapat menerima siaran TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta, Untuk memberikan layanan yang
optimal, maka pada awal November 2008 dibangun tower pemancar di daerah Bukit Pathuk,
Gunung Kidul guna memperluas jangkauan siarannya.
Proses pembangunan dan instalasi peralatan cukup memakan banyak waktu, baru September 2009 pemancar mulai beroperasi. Beroperasinya 22 UHF
dari bukit Patuk Gunung Kidul menjadi cover area siaran
TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta menjangkau 90% wilayah DIY, Solo,
Sragen, Blora, Temanggung, Wonosobo dan Purworejo. Sebagian wilayah DIY yang
tidak bias menerima siaran 22 UHF dikarenakan karakteristik dari peralatan pemancar BT buatan Spanyol ini. Daerah yang kurang baik tangkapannya ada di wilayah Bantul bagian selatan.
Tempat dJumlah penduduk di Jawa Tengah dan DIY yang bias menangkap dengan baik siaran TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta adalah sebagai berikut :
NO
|
TEMPAT
|
JIWA
|
1.
|
KOTA MAGELANG
|
120.000
|
2.
|
KAB. MAGELANG
|
1.440.000
|
3.
|
TEMANGGUNG
|
696.000
|
4.
|
PURWOREJA
|
709.000
|
5.
|
BATANG
|
694.000
|
6.
|
WONOSOBO
|
760.000
|
7.
|
BANJARNEGARA
|
885.000
|
8.
|
PURBALINGGA
|
777.000
|
9.
|
BANYUMAS
|
1.752.846
|
10.
|
BLORA
|
884.490
|
11.
|
BOYOLALI
|
935.768
|
12.
|
KARANGANYAR
|
813.000
|
13.
|
SRAGEN
|
860.000
|
14.
|
WONOGIRI
|
1.005.000
|
15.
|
SURAKARTA
|
534.540
|
16.
|
SUKOHARJO
|
810.000
|
17.
|
KODYA YOGYAKARTA
|
511.754
|
18.
|
KAB. BATUL
|
815.811
|
19.
|
KAB. SLEMAN
|
910.007
|
20.
|
KAB. KULONRPOGO
|
375.000
|
21.
|
GUNUNG KIDUL
|
686.000
|
Mengingat factor keberadaan peralatan baru yang sudah dilengkapi dengan TVRO dan penurunan kualitas peralatan pemancar lama yang ada di Jalan Magelang, maka pada 10 Maret 2010 ditetapkan bahwa Saluran 8 VHF hanya mendampingi program siaran lokal (sekitar jam 15.00 – 21.00) dan selebihnya hanya dipancarkan 22 UHF dari bukit Patuk Gunung Kidul.
Sejak didirikan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta sampai dengan saat ini telah dilakukan beberapa kali pergantian jabatan Kepala Stasiunya itu sebagai berikut :
1.
Ir. Dewabratas
1965
-1971
2. R.M. Soenarto 1971-1975
3.
Drs. Darjoto
1975-1983
4. M. Djaslan, B.A 1983 – 1985
5. Drs. Ishadi SK,
M.Sc 1985
– 1988
6. Drs. SemyonSinulingga 1988 – 1990
7. Drs. Suryanto 1990 – Juli 1995
8. Drs. Bakaroni A.S. Agustus1995 – Desember 1995
9. SunjotoSuwarto Januari 1995 – 1998
10. Drs. Pudjatmo 1998 – 2000
11. Drs. Sutrimo MM, M.Si 2000
12. Drs. Sudarto HS 2000 – 2003
13. Drs. BambangWinarsoM.Sc 2003 – 2007
14. Drs. TribowoKriswinarso 2007 – 2009
15. Drs. Tri WiyonoSomahardja, MM 2009 – 2010
16. Made AyuDwieMahenny, SH, M.Si 2010 – sekarang
Bentuk elips dengan ekor
yang runcing dan dinamis melambangkan komet
yang bergerak cepat dan terarah serta bermakna gerakan perubahan
yang cepat dan terencana menuju televise public yang lebih sempurna. Bentuk tipografi TVRI member makna elegan dan dinamis,
siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.
Warna BIRU
mempunyai makna elegan,
jernih, cerdas, arif, informative dan komunikatif. Perubahan warna jingga kewarna merah melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna
:Semangat dan dinamika perubahan menuju kearah yang lebih sempurna.
Sejak 2005 logo TVRI Stasiun D.I Yogyakarta yang
dibawahnya dicantumkan tulisan Jogja dari tulisan tangan Sri Sultan HamengkuBuwono X yang
dipakai untuk branding Jogja Never
Ending Asia. Hal ini mengandung makna sebagai penghormatan terhadap Kraton Yogyakarta
sebagai pusat budaya dan cikal bakal pengembangan wilayah DIY serta untuk turut mempromosikan
icon wisata DIY baik di kancah regional, nasional dan internasional. Hal
lain lagi, diharapkan TVRI Jogja mampu menjalankan visi dan misinya selaku TV Publik yang mempunyai kepedulian dan keberpihakan terhadap publik DIY.
Pada Maret 2015 logo berubah sesuai dengan perubahan
branding Jogja Istimewa, sehingga menjadi :
Isi Laporan Kunjungan Industri
Penulis mengetahui mendapat fungsi –fungsi pada pemograman seperti :
·
Amplifikasi adalah penambahan tenaga sinyal
agar kita mudah menerima siaran ketv kita.
·
Preview
adalah pengarahan sebelum memulai syuting.
·
Frekuensi Modulasi Yaitu digunakan untuk mengirim pesan melalui frekuensi
yang cukup
Dan penulis mendapat penjelasan seperti berikut:
-
Pada saat melakukan siaran langsung ada gambar /suara yang rusak akan dikirim keruangkontrol dan diperbaiki kemudian dikirim keresever /pengguna .teknologi yang
digunakan untuk mengirim adalah
wireless.
-
Cara mengubah beground menggunakan alat khusus yang tidak diketahui.
Alat-alat yang digunakan di gunakan
di tv :
-
Camera elektronikal
-
Sound system
-
Lighting
-
Sub dan Master control
-
Telecine
-
Alat perekam dan media penyimpanan
-
Program continuity pemancar
-
micropon
-
OB –VAN
Tujuan Kunjungan
Industri
Tujuan diadakan kunjungan industri adalah :
1. Menambah wawasan informasi dan pengetahuan.
2. Untuk mengetahui alat-alat pada studio.
3. Sebagai tindak lanjut pembelajaran teori yang selama ini kita pelajari
di kelas.
4. Untuk memenuhi sebagian syarat menyelesaikan tugas tkj.
Kesimpulan
Dalam penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa bagian
yang terpenting dari
studio adalah
2. Lighting/Pencahayaan
3. Orang
yang melakukan
4. Micopone
Kami dapat
mengetahui informasi dengan sehubugan tentang cara kerja di stasiun televisi
TVRI D.I YOGYAKARTA seperti ; lighting, editing, dan cara mengedit background
dll.
Kesan dan Saran
Kesannya cukup maju dan bagus walaupun tidak sebesar televise yang lain
,krunya sangat baik. Pesannya semoga pelayanan dalam menjelaskan alat alat dalam televise dapat lebih rinci lagi dan lebih baik lagi.
Kata Penutup
Demikian laporan dari kami mohon maaf bila laporan ini kurang lengkap penulis mengetahui bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Semoga bermanfaat bagi semua yang membaca karya tulisan ini. Sekian dan
terimakasih
Sekian.
Saya minta maaf jika ada kesalan dalam penulisan
Wassalamualaikum.wr.wb